Kiat Sukses Henry Indraguna (Tulisan Pertama dari 3 Tulisan)
Pengusaha Waralaba Henry indraguna | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Penulis : Kurnia Sari Aziza
Kamis, 27 Juni 2013 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/27/1019311/Bermodal.Out.of.The.Box.Membangun.Auto.Bridal
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Henry Indraguna
mungkin terdengar asing di telinga publik. Tetapi nama-nama seperti "Auto
Bridal", "Bakmi Jawa Mbah Mo", "Mie Balungan Kiki
Amalia", "Ayam Panggang Kwali Mbok Iyem", dan "Omah
Djowo", barangkali justru lebih dikenal. Henry adalah pemilik deretan nama
usaha tersebut, selain puluhan usaha lain.
Rabu (27/6/2013) malam, kiat sukses pun dibagikan
Henry. Kesuksesan yang terlihat hari ini adalah hasil yang didapat setelah
melewati rentetan kegagalan saat mencoba seribu satu cara untuk membiayai
hidup.
"Semua berasal dari keisengan sepuluh tahun lalu," kata Henry mengawali kisah. Saat itu, dia berpikiran membuka usaha cuci mobil, jenis bisnis yang sama sekali tak dipandang apalagi dibanggakan.
"Saya selalu berpikir out of the box untuk berbisnis. Di luar, orang-orang gak main usaha itu, (maka) akan saya mainkan. Kalau main di dalam (jenis bisnis yang sama), pasti banyak saingan dan sulit berjuang mendapatkan profit," papar Henry, di Urban Kitchen, Senayan City, Jakarta.
"Semua berasal dari keisengan sepuluh tahun lalu," kata Henry mengawali kisah. Saat itu, dia berpikiran membuka usaha cuci mobil, jenis bisnis yang sama sekali tak dipandang apalagi dibanggakan.
"Saya selalu berpikir out of the box untuk berbisnis. Di luar, orang-orang gak main usaha itu, (maka) akan saya mainkan. Kalau main di dalam (jenis bisnis yang sama), pasti banyak saingan dan sulit berjuang mendapatkan profit," papar Henry, di Urban Kitchen, Senayan City, Jakarta.
Hanya bermodal nekat dan saat itu menanggung banyak
utang untuk sewa lokasi maupun peralatan, Henry memulai usaha cuci mobil.
Investasi pertama yang dia gunakan senilai Rp 150 juta yang lalu membengkak
sampai Rp 200 miliar.
Auto Bridal, adalah usaha cuci mobil yang mengawali
perjalanan panjang kiprahnya di bisnis waralaba. Usaha ini sejak awal dia
bangun dengan konsep senyaman mungkin laiknya sedang berada di hotel. Di lokasi
Auto Bridal, tersedia penyejuk udara, fasilitas refleksi, dan kafe.
Hasilnya? Semua utang bisa dia lunasi. Henry pun
berpikir mengembangkan jejaring Auto Bridal. Model waralaba dia pilih untuk
pengembangan usahanya.
Mengapa waralaba yang dipilih? "Kalau bermain
usaha sendiri, uang dan investasinya terbatas," ujar Henry. Seiring waktu,
Auto Bridal kini sudah merambah Singapura dan Malaysia.
Kunci sukses menembus negeri jiran, sebut Henry,
adalah keunikan usaha. "Itu yang harus kita jual. Tidak punya modal dan
tidak punya pendidikan tinggi jangan dijadikan hambatan, karena saya dulu juga
tidak lulus dan tidak naik kelas," kata Henry.
Baca selanjutnya, tulisan:
No comments:
Post a Comment