Wednesday, July 10, 2013

UTANG NEGARA. Rp 28 Triliun Mengendap Tak Terserap



jakarta, kompas Utang pemerintah pada semester I-2013 yang mengendap mencapai Rp 27,7 triliun. Ini disebabkan lambannya penyerapan belanja.
”Jika penyerapan belanja itu sempurna, tidak ada gap antara pembiayaan dan belanja. Akan tetapi, yang terjadi dan memang sejak beberapa tahun terakhir terjadi, penyerapannya tidak secepat yang kita harapkan,” kata Menteri Keuangan M Chatib Basri menjawab pertanyaan Kompas di Jakarta, Selasa (9/7).

Penyerapan anggaran belanja pada semester I-2013 adalah Rp 677,7 triliun atau 39,5 persen dari pagu.
Realisasi pendapatan negara adalah Rp 623,2 triliun atau 41,5 persen dari target. Artinya terjadi defisit Rp 54,5 triliun. Adapun realisasi utang mencapai Rp 82 triliun. Dengan demikian, terdapat kelebihan utang Rp 27,7 triliun.
”Berarti ada mismatch. Kita sudah tarik utang, tetapi belanjanya tak terserap,” kata Chatib.

Atas persoalan ini, kata Chatib, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempercepat pencairan dana dengan menyederhanakan prosedur dan membuat dokumen lebih mudah dimengerti oleh kementerian dan lembaga negara. Kemenkeu juga melakukan asset liability management (ALM).
Hal ini dimaksudkan agar Kemenkeu setiap bulan memonitor kas dan anggaran. Dari situ Kemenkeu tahu berapa Surat Utang Negara yang harus diterbitkan sehingga selisih antara pembiayaan dan penyerapan tidak terlalu besar.

Ekonom dari Sustainable Develoment Indonesia, Dradjad H Wibowo, berpendapat, kelebihan utang Rp 27,7 triliun itu menunjukkan bahwa manajemen perbendaharaan harus diperbaiki. Ini terutama menyangkut perkiraan kebutuhan dan pengadaan arus kas.
Kelebihan utang, kata Dradjad, adalah persoalan klasik di Kemenkeu. Instansi selaku bendahara negara tersebut terlalu berhati-hati sehingga terlalu menggenjot penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) karena khawatir penerimaan pajak tak cukup untuk membiayai belanja.
Per 31 Desember 2012, kelebihan utang pemerintah Rp 21,8 triliun dari total utang yang ditarik Rp 175,16 triliun. Total akumulasi utang pemerintah per 31 Desember 2012 adalah Rp 2.159 triliun, naik Rp 210 triliun dari tahun lalu. (LAS)



No comments:

Post a Comment