REFORMASI BIROKRASI
SABTU, 6 JULI 2013 http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000000970948
Jakarta, Kompas Pemerintah berupaya mempercepat proses reformasi
birokrasi. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan Korea Selatan yang
dipandang berhasil melakukan perubahan tata kelola pemerintahan dalam 30 tahun
terakhir. Indonesia akan belajar dari Korsel dalam penerapan teknologi
informasi dan komunikasi serta membangun pemerintahan yang akuntabel melalui electronic
governmentatau e-govt.
Nota kesepahaman kerja sama reformasi birokrasi itu ditandatangani
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar,
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, serta Menteri Keamanan
dan Administrasi Publik Korsel Yoo Jeong-bok, Kamis (4/7), di Kantor Wakil
Presiden.
Penandatanganan disaksikan Wapres Boediono. Turut hadir Menteri
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto serta Duta Besar Korsel
Kim Young-sun.
Reformasi birokrasi dan pengembangan teknologi, menurut Yoo, mutlak
harus dijalankan. Korsel saat ini telah menjadi produsen utama teknologi
informasi dan komunikasi di dunia.
”Selain kepemimpinan dan hasrat masyarakat, kesadaran PNS (pegawai
negeri sipil) sangat diperlukan. Semua PNS di Indonesia harus menyadari betul
pentingnya menjalankan reformasi birokrasi dan harus transparan kepada
masyarakatnya sendiri. PNS harus membuka dirinya dan menjadi lebih aktif. Yang
paling penting, kita harus sadari betul, kita bekerja untuk masyarakat,” ujar
Yoo.
Di sisi lain, Yoo juga mengapresiasi kemajuan ekonomi yang dicapai
Indonesia. Jika kemajuan ekonomi itu sejalan dengan upaya sungguh-sungguh
reformasi, peningkatan ekonomi Indonesia dapat lebih maju lagi.
Korsel dipilih menjadi tempat pembelajaran reformasi birokrasi yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi karena keberhasilannya menempati
peringkat pertama dari 192 negara anggota PBB dalam hal indeks pembangunan e-govt dan
indeks partisipasi elektronik tahun 2010 dan 2012. Selain itu, Korsel juga
tercatat memiliki indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terbaik
dari 155 negara di dunia yang disurvei.
Wapres berpandangan, reformasi birokrasi memang salah satu kunci
sekaligus prasyarat kemajuan bangsa. Mengacu pada pengalaman keberhasilan di
Korsel, penggunaan teknologi ternyata menjadi instrumen yang cukup ampuh untuk
melakukan perubahan. (WHY)
No comments:
Post a Comment