Thursday, July 25, 2013

Kapal Malaysia dan Jakarta Jarah Perairan Derawan

PERAIRAN KONSERVASI



BERAU, KOMPAS —Perairan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus terancam penjarahan. Dua kapal nelayan dari Jakarta dan 12 perahu kecil dari Sampurna, Malaysia, ditangkap di perairan konservasi itu pada Senin (22/7). Dari kapal-kapal tersebut ditemukan empat penyu dan lebih dari 20 ikan pari manta yang mati karena dijaring.

”Kapal dan perahu berikut 25 awaknya itu kami incar sejak Senin lalu dan ditangkap. Hari ini, kami memeriksa sejumlah tangkapan dari kapal nelayan yang berangkat dari Jakarta. Hasilnya, ada dua penyu yang terjaring,” ujar Zulfikar, Camat Derawan, Selasa (23/7).
Kedua penyu itu terjaring pukat yang dilepas Kapal Motor (KM) Bahari Nusantara. Dari kapal lain, yakni KM Cahaya Cemerlang, ditemukan dua penyu di mesin pendingin. Keempat penyu itu mati. ”Selain empat penyu, ada 20 lebih ikan pari manta yang terjaring dan semuanya dalam kondisi mati. Ini menyedihkan,” ujar Bahri, Kepala Kampung Derawan.

Penangkapan sebelumnya dilakukan warga Derawan bersama TNI Angkatan Laut, polisi, dan petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Berau. Sebanyak 25 nelayan asal Jakarta dan 12 nelayan—yang dikenal dengan manusia perahu—diamankan sementara ke Tanjung Batu, Berau. Namun, dari perahu yang dinaiki tidak ditemukan penyu dan pari manta. Yang ditemukan adalah berbagai jenis ikan yang dikeringkan, salah satunya hiu.
Menurut Zulfikar, awak kapal dan manusia perahu ini akan diajak dialog. ”Untuk sementara, mereka ditempatkan di Kecamatan Tanjung Batu, Berau. Kami ajak dialog dulu, baru menentukan apakah perlu ditangani kepolisian atau tidak,” katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Berau Fuadi mengatakan, manusia perahu yang diketahui berlayar dari Sampurna, Malaysia, itu tidak mengantongi identitas kewarganegaraan. Karena itu, pihaknya mencari solusi untuk memulangkan mereka. Koordinator Program Kelautan Berau World Wildlife Fund Kaltim Rusli Andar mengaku cemas dengan penangkapan ikan di perairan konservasi. (PRA)



No comments:

Post a Comment